Tulisan ini mrupakan ke sekian kalinya, atas kesukaan penulis membincangkan soal desa dg keunikannya, maklum karena orang desa.Unik bukan semata kesederhaan tetapi lebih jauh potensi ketangguhannya. Desa sebagai mayoritas geografis wilayah negeri membentang dari ujung barat dan timur, di bukit dan puncak pegunungan ,di tepian samudra dan tepi hutan belantara. Di tengah gonjang ganjing pandemi covid 19, kembali desa menjadi tempat bersandar hidup dan kehidupan. Banyak pertimbangan tentunya orang, kenapa harus kembali ke desa, selain alasan keselamatan kesehatan, kondisi ekonomi dikota yg menurun, berkumpul keluarga di desa dll. Tahun 1998 , secara ekonomi negeri ini pernah terpuruk yg dikenal dg istilah krisis moneter, yg ditandai dg gulung tikarnya perusahaan besar ,phk besar besaran yg meluas berdampak pada kerusuhan masa dan kekisruhan politik saat itu. Dlm situasi genting saat itu, menurut pengamat ekonomi, yg berada di garda depan menyelamatkan ekonomi bangsa adalah para pelaku usaha kecil,umkm yg jumlahnya tersebar jutaan di desa desa, sehingga ekonomi tetap bertahan dan bergerak. Saat ini di tengah pusaran pandemi covid 19 tahun 2020, kembali desa sangat berperan menjadi peyangga terakhir kehidupan. Cuma bedanya saat ini beban desa dibanding saat krisis moneter lth 1998, secara ekonomi lebih berat, karena dampak pembatasan aktivitas sosial , yg berdampak pada kegiatan ekonomi ,pelaku usaha di desa jadi terbatas. Bukan menyalahkan kebijakan ini, pembatasan sosial memang solusi utk memutus mata rantai penularan covid 19, sebagaimana hampir, semua negara di dunia juga melakukan kebijakan ini. Yang perlu dipikirkan mungkin adalah bagaimana desa yg terlanjur menjadi penyangga bertahannya kehidupan ini, bisa menemukan fornula mekanisne ekonomi desa yg bisa menghidupi warganya. Maksudnya alur perputaran uang didesa tidak cepat keluar tapi bisa agak lama berputar didesa , sehingga ekonomi bisa terus tumbuh didesa. Keseimbangan antara jalur produksi,distribusi,pemasaran diusahakan bisa agak mengendap di desa dalam waktu tertentu. Kalau itu bisa diciptakan setidaknya bisa mengurangi beban kota, yg kadang sudah over , dalam menapung kebutuhan dan kebertahanan hiduo masyarakat. Pikiran ini sebenarnya tidak muluk muluk, dengan dukungan pemerintah desa dg program pemberdayaan ekonominya melalui dana desa, adanya sdm yg profesional amanah, manajemen yg baik ,dukungan teknologi digital , sumbet daya alam, jejaring sosial sepertinya bisa direalisasikan. Iya akhirnya desa tidak sekedar alam yg sunyiTetapi desa adalah mimpi masa depan,yg menebar pastiDengan dinamisasinya yg penuh energi. Pelaku Dunia UsahaPengampu Kewirausahaan SMK Alhuda Kaliabu Salaman MagelangAG14.05.20